Senin, 24 Oktober 2016

Dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS) dibekuk Unit Reskrim Polsek Sooko

Dua pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS) dibekuk Unit Reskrim Polsek Sooko. Keduanya masing-masing, Prasdana Hermawan (27) dan Samsul Hadi (49) warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Mereka diamankan beserta barang bukti berupa satu unit handphone, seperangkat alat hisab dan satu bendel plastik klip serta timbangan digital.

Kapolsek Sooko, AKP Purnomo mengatakan, kedua tersangka diamankan di lokasi berbeda. "Satu tersangka atas nama Prasdana Hermawan diamankan di Jalan RA Basuni, Desa Japan, Kecamatan Sooko, sesaat setelah melakukan transaksi. Dari tersangka pertama, diamankan tersangka kedua," ungkapnya, Selasa (25/10/2016).

Masih kata Kapolsek, tersangka kedua atas nama Samsul Hadi diamankan di rumahnya di Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg. Selain pengedar, lanjut Kapolsek, keduanya merupakan pengguna karena petugas juga menemukan barang bukti berupa seperangkat alat hisap. Saat dilakukan penangkapan, tersangka sempat mengelak.

"Namun mereka tak berkutik setelah petugas mengantongi satu paket sabu dalam saku celana Hermawan dan dua paket sabu di rumah Samsul Hadi. Per paket sabu kadang dijual Rp300 ribu, sesuai permintaan. Dari pemeriksaan sementara, barang haram tersebut didapat dari Surabaya. Setiap minggunya, tersangka membelinya dengan jumlah besar," katanya.

Karena dirasa menguntungkan, keduanya berjualan sabu-sabu sebagai pemasukan. Kapolsek menambahkan, pihaknya masih melakukan pengembangan terkait dibekuknya dua pengedar sabu-sabu tersebut. Kedua tersangka sendiri, dijerat Pasal 112 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.(tata\wika)

Pengakuan Suparman tentang sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Selalu ada yang menarik dari sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk dikuak. Kali ini, mantan pengikut Dimas Kanjeng dari Ponorogo, Suparman (50) membuka sisi yang tidak semua orang mengetahui.

Suparman seolah sudah kebal dibohongi oleh pria asal Probolinggo tersebut. Dia mengatakan, awal dia tertarik karena penggadaan uangnya. Dan beberapa aturan yang mengikat. Salah satunya, Dimas Kanjeng seperti makhluk tanpa dosa. Tidak mau bersalaman dengan siapapun.  "Termasuk dengan pengikutnya, Dimas Kanjeng tidak mau bersalaman sama sekali
 
Menurut warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo ini, Dimas Kanjeng selalu bilang jika bersalaman dengan dirinya bakal kena setrum. Sebenarnya, lanjut Suparman, semua itu rekayasa. Dia menerangkan di bawah tumit Dimas Kanjeng ada sejenis batu Alkali. Dan ada kabel di jempol kaki yang menyambung ke tangan.

"Sehingga ketika para pengikut yang nekat bersalaman pasti terkena setrum. Karena ada alat-alat kelistrikan itu," cerita Suparman.

Suparman mengatakan dirinya baru mengetahui setelah empat tahun menjadi pengikut. Karena dia menjadi tim siluman (orang yang bertugas sebaga pengepul/di bawah sultan-red). Sehingga sering ketemu Dimas Kanjeng.

Pun ketika dimintai semacam kwintansi oleh para pengikutnya, Dimas Kanjeng tidak mau memberi. Alasannya cukup masuk akal bagi orang yang terlanjur percaya. "Dimas Kanjeng selalu bilang, apa tidak percaya. Jika tidak percaya silahkan balik dan ambil uangnya. Itu yang membuat orang percaya," pungkas Suparman.

Diberitakan sebelumnya, akhirnya satu per satu korban dan pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kabupaten Ponorogo buka suara. Adalah Suparman (50) warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng dari tahun 2009-2014.

Tidak main-main, aliran uang dari bumi reyog ke Dimas Kanjeng mencapai Rp 5 miliar. Jumlah yang tidak sedikit. Supraman mengaku uang sebesar Rp 5 Miliar tersebut dikumpulkan oleh Suparman dari ribuan pengikut di Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Trenggalek, Wonogiri. (eky - wika )

Seorang pria tewas mendadak di area SPBU

Seorang pria tewas mendadak di area SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Senin (24/10/2016). Sebelum tewas, korban sempat muntah darah.

Korban bernama Iswandi (35), warga Desa/Kecamatan Jogoroto. Dugaan sementara, korban tewas karena serangan jantung mendadak. Pasalnya, berdasarkan visum luar yang dilakukan polisi, tidak ada bekas kekerasan pada tubuh Iswandi.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang Iptu Subadar mengatakan, peristiwa itu berawal ketika Iswandi datang ke SPBU Selorejo dengan mengendarai sepeda motor Beat nopol S 5720 ZZ. Selanjutnya, kendaraan itu ia parkir di belakang mobil tanki.

Sejurus kemudian, Iswandi muntah darah dan ambruk di lokasi. Beberapa orang yang berada di SPBU panik. Mereka kemudian menolong korban. Warga lainnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Jasad Iswandi dilarikan ke Puskesmas Mojowarno.

"Berdasarkan visum luar, tidak ada bekas kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal karena serangan jantung. Hal itu diperkuat hasil rekam medis yang menyatakan bahwa korban menderita penyakit jantung dan paru-paru akut," ujar Subadar. [spo]
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html